Saxophone ditemukan sekitar 1840 oleh seniman Belgia, Adolphe Sax, seorang berkebangsaan Belgia. Instrumen ini pertama kali diperkenalkan kepada publik pada tahun 1844 di Paris, tempat Sax membangun sanggar.
Saxophone dikembangkan di tahun 1840-an oleh Sax ketika masih bekerja di toko alat ayahnya di Brussels. Sax mulai mengembangkan sebuah alat yang memiliki proyeksi instrumen kuningan yang lebih lincah dari sebuah alat musik tiup kayu. Keren ya! Setelah tercipta dalam beberapa ukuran awal tahun 1840-an, Sax menerima sebuah hak paten untuk saxophone ciptaanya.
Sejarah perkembangan teknis dari saxophone ini dapat dibagi menjadi dua fase yaitu pada saat hak paten Sax masih berlaku dan sesudahnya. Pada fase pertama, perubahan dan perkembangannya berjalan lambat, dan mekanisme saxophone lebih sederhana, lebih mirip kepada clarinet. Namun setelah hak paten habis pada tahun 1866, muncul banyak pembuat Saxophone yang akhirnya mengakibatkan perkembangannya yang lebih cepat secara teknis. Walau begitu, dalam 150 tahun perkembangannya, fondasi dasar Saxophone tidak banyak berubah dari desain awalnya.
Pada awalnya saxophone banyak digunakan dalam band militer. Hingga memasuki 1900-an, saxophone secara perlahan mulai banyak digunakan, salah satunya dalam pertunjukkan Vaudeville dan dance band mengantikan violin.
Lalu para musisi Jazz mulai memperhatikan saxophone, seperti Sidney Bechet, Coleman Hawkins, Lester Young, dan Charlie Parker. Para musisi itu bereksperimen dengan berbagai tone dan suara dari saxophone hingga teknik bermainnya berkembang seperti saat ini dan menjadikan saxophone menjadi alat musik yang sangat populer.
No comments:
Post a Comment