Menurut sejarah dunia, akordeon yang asli ternyata diciptakan pada tahun 1822 oleh seorang seniman berasal dari Berlin, Jerman, bernama Christian Fried. Lalu oleh Cyrill Demian pada tahun 1829 Akordeon tersebut baru dipatenkan. Lalu semakin lama semakin terkenal dan mulai dikenal di Inggris di tahun 1831.
Pada awalnya akordian memang sudah memiliki tuts piano namun masih sangat sederhana dan tradisional. Lalu, lama kelamaan setelah ditemukan pengembangan piano yang lebih modern akhirnya akordeon saat ini memiliki tuts yang sama dengan tuts piano pada umumnya. Selain itu juga akordeon saat ini memiliki ketahanan dan kualitas suara yang lebih baik.
Konstruksi Akordeon
Akordeon ini memiliki tiga komponen universal – tubuh, palet, dan bellow – dan banyak bagian lain yang variabel. Tubuh terdiri dari dua kotak kayu bersama oleh bellow. Dalam ini adalah ruang buluh yang menghasilkan suara.
Komponen yang ada dalam sebuah akordeon adalah bagian kotak kayu, bellow, dan palet. Di dalam kotak kayu itu ada sebuah rongga tempat dimana suara akordeon dihasilkan. Sedangkan palet yang berbentuk seperti katup yang mengontrol keluar masuknya udara ke dalam akordeon tersebut. Sedangkan bellow adalah komponen yang dominan yang menciptakan kevakuman dan tekanan udara yang digetarkan sehingga menghasilkan suara.
Jenis-jenis Akordeon
Ternyata akordeon itu ada 4 jenis. Mungkin dari kita masih jarang yang mengetahui bahwa ternyata akordeon tidak hanya ada dalam 1 jenis, yaitu akorden berwarna, akordeon concertinas, akordeon diatonis, dan akordion yang kita kenal yaitu akordeon piano.
Dan yang paling dikenal di seluruh dunia adalah akordeon diatonis yang biasa digunakan untuk mengiri tarian-tarian berkelompok di eropa. Akordeon diatonis ini menghasilkan suara paling besar dibanding dengan akordeon yangl ainnya.
Yang bentuknya sedikit lebih aneh adalah akordeon concertinas. Terdapat kisi-kisi udara berjumlah antara 4 – 12. Sedangkan akordeon berwarna adalah yang paling terkenal di Rusia. Dan satu lagi adalah akordeon piano yang sudah sering kita jumpai di masyarakat kita.
No comments:
Post a Comment