Wednesday, January 6, 2016

SEJARAH BANJO

 


Banjo adalah instrumen dengan empat, lima atau (kadang-kadang) enam senar dengan selaput tipis membentang di atas bingkai atau rongga sebagai resonator.
Membran biasanya berupa potongan kulit binatang atau plastik, dan frame yg melingkar.
Bentuk awal dari instrumen kuno dari orang2 Afrika saat Colonial Amerika, diadaptasi dari beberapa instrumen Afrika.

Banjo ini sering dimainkan dalam musik country, folk, Irish traditional dan bluegrass.
Secara historis, banjo menduduki tempat sentral didalam musik2 African  tradisional Amerika, sebelum menjadi populer pada abad ke-19.
Bahkan, mempengaruhi perkembangan musik country dan bluegrass. Banjo sangat penting di musik2 tua Amerika.

Ada beberapa teori mengenai asal-usul nama banjo. Berasal dari istilah Mbanza Kimbundu. Beberapa etymologists percaya berasal dari pengucapan dialek Portugis "bandore" atau dari Spanyol yaitu kata "bandurria" , meskipun penelitian lain menunjukkan bahwa mungkin berasal dari Afrika Barat yaitu istilah "bamboo".

Banyak tunings yg digunakan untuk banjo yg mempunyai 5string.
Mungkin yg paling umum, terutama di bluegrass, adalah Open-G tala G4 D3 G3 B3 D4.
Pada jaman dulu, tuning G4 C3 G3 B3 D4 ini umumnya digunakan sebagai pengganti untuk beberapa jenis musik rakyat dan untuk banjo klasik.

Laras lain yg digunakan dalam musik lama C (G4 C3 C4 D4 G3), "sawmill" (G4 D3 G3 C4 D4). Open D (F # 4D3 F # 3 A3 D4).
Laras ini sering dgunakan baik dengan tuning up atau menggunakan capo.
Misalnya "old-time D" tuning (A4 A3 D3 D4 E4) - biasanya dicapai dengan tuning dari double C - sering dimainkan untuk mengiringi biola di kunci D dan Open-A (A4 E3 A3 C # 4 E4
) biasanya digunakan untuk memainkan lagu-lagu dalam kunci A. Ada puluhan laras banjo lainnya, digunakan terutama di musik waktu.
Laras ini digunakan untuk membuatnya lebih mudah untuk memainkan instrumen lain, biasanya biola

No comments:

Post a Comment