Thursday, December 24, 2015

SEJARAH ELECTRONIC DANCE MUSIK

        
     
     Electronic Dance Music atau EDM sering disebut oleh anak muda jaman sekarang merupakan genre musik baru, dan itu merupakan kesalahan besar. EDM sendiri merupakan sebuah rumah besar untuk genre-genre musik yang beraliran electronic atau bisa disebut proses pembuatan musiknya 100% menggunakan alat-alat elektronik. EDM sendiri sudah ada cukup lama, yang berkembang terus sejak tahun 1960an. Tahun 1960 merupakan lahirnya musik EDM dan mulai berkembang pada tahun-tahun selanjutnya.

Pada tahun 1970an musik EDM masih menggunakan alat-alat analog seperti Synth, Drum Machine, dll. Pada tahun ini genre yang sangat booming adalah Electronic Disco. Genre ini berkembang di daratan Eropa terutama UK. Lanjut ke tahun 1980, pada era ini para produser mulai menggunakan 100% alat elektronik seperti Synthesiezer, Squencer dan Drum Machine. Genre musik pada tahun 1980 yang sangat populer pada saat itu adalah Nu-Disco.

Pada awal 1990an makin banyak genre-genre lain yang booming, seperti Acid House, Techno, Trance, dan Drum and Bass. Pada saat itu sebutan EDM mulai marak digunakan, akan tetapi sangat sulit bila menyebut EDM adalah sebuah genre karena sebetulnya di dalam EDM ada banyak genre.

Pada tahun 1995 Nervous Records dan Project X Magazine mengadakan sebuah acara dan menggunakan “Electronic Dance Music” sebagai nama acara mereka, karenanya masyarakat Amerika mulai melirik hal tersebut. Di awal tahun 2000, EDM mulai mendapat perhatian lebih di masyarakat Amerika. EDM mulai menjadi sebuah hal yang booming pada saat itu dan melahirkan banyak sub-genres. Genre yang berkembang pesat pada saat ini adalah Trance.

Menurut Ferry Corsten “Trance is the classical music of the future.” Pada tahun 2000 awal hingga akhir tahun 2010 produser sekaligus DJ ber-genre Trance mendominasi polling DJ Mag. Bisa dilihat di website DJMag.com nama-nama DJ besar seperti Tiesto, Paul Oakenfold, Paul van Dyk dan Armin van Buuren silih berganti menempati posisi pertama polling majalah yang memberitakan tentang musik-musik EDM.

Di tahun 2010 David Guetta menggebrak EDM ke arah lebih global atau bisa dibilang menjadi komersil. Pada tahun 2010 ia melakukan kolaborasi dengan artis-artis lain diluar EDM dan hal tersebut terbukti cukup menjual dan menjadikan lagu-lagu pria asal Perancis ini menduduki peringkat #1 di chart Electronic Music di berbagai negara. Dampak besar dari hal ini adalah tersingkirnya Armin van Buuren dari posisi #1 yang telah dia rasakan selama 4 tahun berturut-turut.

Pada 2011 makin banyak genre-genre underground yang muncul kepermukaan seperti Dubstep (Skrillex), Moombathone (Major Lazer dan Dillon Francis), Hardstyle (Headhunterz, Cascada, dll), dan masih banyak lagi. Akan tetapi menurut old generation hal ini malah merusak keaslian genre tersebut. Seperti kita tahu banyak aspek yang dapat kita perhatikan di dalam sebuah lagu, akan tetapi dikarenakan banyak orang berpendapat bahwa yang mereka dengar sekarang sudah bisa dibilang genre-genre yang berkembang tersebut, sering kali orang tidak mengerti keaslian lagu tersebut terhadap genre yang mereka labeli sekarang dan banyak dari mereka menganggap bahwa EDM merupakan genre itu semua.

No comments:

Post a Comment